Setiap revolusi Industri adalah sebuah perpindahan, hijrah dari sebuah the old establishment kepada the New normaly, kepada suatu kenormalan baru, dan cara cara lama dianggap usang dan tidak kompatibel dengan kondisi zaman. Teknologi, suka atau tidak suka akan menggiring (bahkan memaksa) manusia menuju kebiasaan yang asing, yang merubah budaya bahkan peradaban. Sakitnya lagi, kondisi perubahan itu tiba pada saat dimana dunia mengalami pergeseran peradaban akibat tumbuh nya ekonomi Asia tengah yang berkembang secara cepat, menyapu negara-negara besar lainnya yang pasti tidak suka dan akan mempertahankan kemapanan nya, maka lahirlah pandemik. Ditengah pergolakan itu sebagian dari kita justru mengambil sikap ambivalen dan oportunistik, mengabaikan kepentingan bangsa secara general. Termasuk juga agenda agenda terselubung antar kelompok. Akibatnya, rakyat yang menunggu kebijaksanaan para elite justru disuguhkan pertunjukan ketidakadilan yang menyengat, yang memalukan sekaligus menjijikkan. Kaum oligarki yang menyadari kondisi ini mengambil sikap “mendahului” Dengan mengumpulkan pundi pundi nya untuk menghadapi tsunami yang diyakini akan menyapu kaum middle.
Bagaimanakah akhir drama ini? Berapa lama lagi kah prosesnya? Apakah negara negara mapan tersebut mampu bertahan ditengah gelombang? Yang pasti sekarang ini rakyat kecil tak mampu lagi menunggu, mereka semakin terjepit, tak bisa bangkit, dan bahkan diharamkan hanya untuk sekedar bermimpi.